News Taman Safari Indonesia

BOGOR – Penguin Humboldt atau Spheniscus humboldti adalah penguin berukuran sedang. Satwa ini berasal dari Amerika Selatan. Habitatnya, berada di sepanjang pantai Pasifik Peru dan Chile. Penguin Humboldt menjadi salah satu spesies unik yang dilindungi saat ini. Populasi penguin ini hanya mencapai sekitar 23.800 ekor dewasa dan terus menurun hingga saat ini.

Diberi nama Humboldt karena burung laut keluarga Spheniscidea ini namanya sesuai dengan arus laut Humboldt. Arus ini membawa makanan penguin dari perairan dingin Antartika ke wilayah Pantai Barat Amerika Selatan. Penguin Humboldt memiliki kepala berwarna hitam dengan garis putih yang membentang dari belakang mata. Di sekitar telinga dan dagu, berwarna hitam dan menyatu di tenggorokan. Pada bagian atas mereka, memiliki warna abu-abu kehitaman dan bagian bawah berwarna putih dengan pita dada berwarna hitam yang membentang hingga paha.

Penguin Humboldt merupakan jenis penguin berukuran sedang, dengan panjang 56-70 cm dan berat 2,9 – 6 kg. Jenis kelamin Penguin Humboldt tidak dapat dibedakan melalui bulu karena mereka monomorfik. Untuk jenis Jantan, lebih berat dan lebih besar dari betina. Jenis kelamin mereka dapat dibedakan melalui lebar kepala dan panjang paruh. Jenis jantan memiliki paruh yang lebih panjang dibandingkan betina.

Berikut lima fakta unik Penguin Humboldt yang ada di Taman Safari Bogor :

1. Habitat

Penguin Humboldt ini hanya ditemukan di Pesisir Barat Amerika Selatan, mulai dari Bagian Selatan Chile di sepanjang pesisir kering Gurun Atacama hingga Isla Foca yang subtropis di Utara Peru.
Penyebaran mereka terbatas pada daerah pesisir dan pulau-pulau di dekat arus Laut Humboldt yang menyediakan makanan secara konsisten.

2. Berkoloni

Penguin Humboldt hidup dalam koloni besar dan sangat sosial, kecuali saat mencari makan. Perilaku mereka saat makan bervariasi tergantung pada mereka yang sedang membesarkan anaknya.
Saat mereka tidak merawat anak, Penguin Humboldt dapat menjelajahi lokasi makan yang lebih jauh dan memiliki kebebasan lebih untuk berada jauh dari koloni untuk waktu yang lebih lama.

3. Pandai Memanjat

Penguin ini tidak hanya bisa berenang, tetapi juga mahir dalam memanjat. Mereka sering ditemukan di habitat seperti tebing-tebing bebatuan di tepi laut. Penguin Humboldt telah beradaptasi dengan baik terhadap lingkungannya, dengan tubuh yang mendukung kemampuan memanjat. Mereka memanfaatkan cakar tajam di kaki untuk menggenggam batu saat bergerak di medan bebatuan. Selain itu, keterampilan memanjat ini juga membantu mereka saat menghadapi Singa Laut yang menghalangi jalan mereka menuju ke laut.

4. Bintik Merah Muda

Selama musim panas, suhu di habitat penguin ini sangat tinggi. Penguin Humboldt memiliki cara untuk mengatasi suhu ekstrem tersebut. Mereka memanfaatkan bercak kulit merah muda di sekitar mata dan dasar paruh sebagai cara untuk mengatur suhu tubuh. Bercak ini berfungsi untuk mengeluarkan panas tubuh dan memberikan penampilan yang berbeda serta membantu dalam regulasi suhu.

5. Sistem Perkawinan Monogami

Seperti banyak spesies lainnya, Penguin Humboldt bersifat monogami dan menjalin hubungan jangka panjang. Musim kawinnya berlangsung dari Maret hingga Desember, dengan puncaknya pada April dan Agustus hingga September.

Sebelum proses kawin dimulai, Penguin Humboldt mengalami periode molting selama dua minggu di mana mereka tidak pergi ke laut dan harus menghadapi kelaparan. Setelah periode tersebut berakhir, mereka kembali ke laut untuk mencari makanan dan menuju lokasi pengembangbiakan. Selama proses ini, mereka juga melakukan ritual untuk memperkuat ikatan pasangan.
Perlindungan habitat sangat penting untuk memastikan keberlangsungan hidup populasi Penguin Humboldt di masa depan.

Bagaimana, Sahabat Satwa penasaran ingin melihat secara langsung Penguin Humbold berinteraksi dengan kamu? Buruan kunjungi area exhibit Penguin Humbold di Taman Safari Bogor. (Mgg/Humas TSI Bogor)