Memiliki Corak Unik, Inilah Lima Fakta Ular Sanca Hijau di Taman Safari Bogor
By Editor Bogor II
bogorpromo  |  Mon - August 5, 2024 12:00 pm  |  Article Hits:379  |  A+ | a-
Sanca Hijau di Taman Safari Bogor. (Mgg/Humas TSI Bogor)
Sanca Hijau di Taman Safari Bogor. (Mgg/Humas TSI Bogor)
BOGOR – Ular Sanca Hijau atau Morelia viridis adalah spesies ular pohon endemik Papua Nugini, Australia dan Indonesia, khususnya daerah Kepulauan Papua. Satwa ini tidak berbahaya bagi manusia karena tidak memiliki bisa seperti ular kobra. Habitat utama satwa ini di antaranya hutan hujan, semakbelukar dan pepohonan. Satwa ini bisa kamu kunjungi di Taman Safari Bogor ya. Di area exhibit satwa reptil, kamu bisa melihat secara langsung bagaimana Sanca Hijau menari dengan lidahnya.

Sanca Hijau memiliki ciri tubuh yang relatif langsing, dengan ekor rata-rata 14% dari panjang tubuhnya. Kepala Sanca Hijau tergolong berukuran besar yang dapat dibedakan dari lehernya. Satwa ini memiliki moncong yang besar dan lancip sehingga bentuk tubuhnya berbentuk segitiga dengan tulang belakang yang menonjol.

Satwa ini berukuran panjang total 1,5-1,8 meter. Namun, untuk jenis betina memiliki ukuran yang lebih besar yakni mencapai 2 meter. Ukuran satwa ini juga bervariasi berdasarkan daerah asalnya. Berat satwa ini bergantung pada nutrisi yang dimakan. Untuk jenis Jantan, bisa mencapai berat sekitar 1,1-1,4 kg. Sementara betina bisa mencapai 16 kg.
 
Berikut fakta-fakta tentang Sanca Hijau yang wajib Sahabat Satwa ketahui :

1. Ular yang Pemalu

Sanca Hijau tergolong satwa yang pemalu. Satwa ini sering menghabiskan waktunya di dahan pohon dan melingkari dahan pohon. Karena pemalu, satwa ini cenderung bersembunyi terus-menerus di satu tempat. Walaupun pemalu, jika merasa terancam satwa ini bisa menggigit untuk membela diri. Faktanya satwa ini memiliki lebih dari 100 gigi.

2. Berubah Warna Seiring Usia

Sanca Hijau telah menunjukan berbagai warna dengan seiring usia. Bayi satwa ini, berwarna merah marun atau kuning. Seiring waktu, pola warna mereka berubah-ubah. Pada saat dewasa, satwa ini berubah warna menjadi hijau sebagai ciri khas utamanya. Seluruh tubuh yang berwarna hijau itu, dilengkapi dengan bercak putih, biru dan kuning di punggungnya.

3. Mengidentifikasi Mangsa

Sanca Hijau memanfaatkan lubang penginderaan panas di sepanjang bibir mereka. Untuk merasakan panas tubuh mangsanya itu, terkadang ia akan memancing mangsanya. Satwa ini bisa memakan mamalia kecil, burung dan kadal kecil.
Satwa ini selalu bergelantungan di pohon menggunakan ekornya untuk melacak pergerakan mangsanya. Ia menunggu di dahan sekitar 1 meter dari tanah untuk mengambil mangsanya yang tidak curiga dengan keberadaannya.
 
4. Berkamuflase di Dahan Pohon

Sanca Hijau memanfaatkan warna tubuhnya untuk berkamuflase. Hal ini untuk membantunya bersembunyi. Tak hanya berguna untuk menyembunyikan diri dari mangsanya, hal itu juga berguna untuk menghindari serangan predator.

5. Populasinya Terancam

Sanca Hijau mengalami ancaman di beberapa wilayah karena perusakan habitat, perdagangan kulit dan perburuan. Ancaman terbesar satwa ini terjadi di wilayah Papua bagian barat Indonesia.
Sebab, hutan hujan di Indonesia menjadi salah satu terjadinya laju deforestasi tertinggi di dunia. Kini, habitat mereka hanya tersisa kurang dari separuh tutupan hutan asli Indonesia.
 
Bagaimana, penasaran ingin melihat secara langsung uniknya Sanca Hijau ini? Buruan kunjungi area reptil Taman Safari Bogor. (Mgg/Humas TSI Bogor/*)
COMMENTS (0)
CAPTCHA Image
Play CAPTCHA Audio
Refresh Image
Please, type the capital of United Kingdom below to prove you are not a spambot?
*
* - Required fields
Top