News Taman Safari Indonesia

Selama beberapa tahun, ada sebagian orang percaya jika burung terbang rendah mengartikan bahwa akan ada hujan atau badai. Melihat seberapa tinggi seekor burung terbang diyakini dapat dijadikan sebagai acuan cuaca hari itu.

Jika burung terbang tinggi, maka cuaca diprediksi cerah. Gagasan dibalik ini merupakan peningkatan tekanan udara yang biasanya disebabkan sistem badai, kemudian menimbulkan rasa sakit bagi burung. Sehingga saat mereka terbang memilih untuk terbang melintasi bumi, dibandingkan awan.

Curator Life Science The Grand Taman Safari Prigen, Eko Windarto mengatakan hampir semua jenis burung memiliki karakteristik sebagai ahli meteorologi. Mereka bisa memprediksi cuaca cerah jika terbang tinggi.

“Sebaliknya, bila burung cenderung terbang rendah hingga mendekati tanah dapat diasumsikan sebagai kedatangan cuaca buruk. Sebab, burung dikenal sensitif dengan tekanan udara dari petir ketika berada di ketinggian” kata Curator Life Science The Grand Taman Safari Prigen, Eko Windarto.

Hipotesa para ilmuwan menganggap jika burung-burung mendengar suara berfrekuensi rendah (infrasonio) yang berasal dari sistem badai yang mendekat beberapa hari sebelumnya dan dengan sangat cerdas keluar dari koya sebelum bencana melanda.

“Kemampuan untuk mendeteksi infrasonic ini menjadikan mereka dapat menyesuaikan pola migrasi karena dapat mengidentifikasi cuaca berbahaya jauh sebelum mereka dapat melihatnya,” kata Curator Life Science The Grand Taman Safari Prigen, Eko Windarto

Bagi Sahabat Satwa yang mau bertemu burung-burung peramal cuaca bisa di area baby zoo. Terdapat Hutan Burung yang diisi berbagai jenis burung. Tak hanya itu saja, jika Sahabat Satwa ingin melihat bagaimana burung-burung pemangsa terbang, dapat menyaksikan animal presentation Birds in Flight. Sampai jumpa di The Grand Taman Safari Prigen ya!