Pegawai British Petroleum Papua Timba Ilmu Resque dan Karantina Satwa ke Taman Safari Bogor
By Editor Bogor II
Pelatihan resque terhadap satwa buas buaya di Taman Safari Bogor. (*)
BOGOR- Sedikitnya 15 pegawai The British Petroleum Company PLC mengikuti pelatihan karantina satwa dan resque (tanggap darurat) di Taman Safari Bogor. Pelatihan ini dimaksudkan untuk melatih pegawai yang sehari-harinya bekerja di kawasan tambang itu untuk memahami dan mengerti treatment bagaimana menghadapi satwa-satwa liat di hutan.
“Pelatihan ini kami lakukan sebagai permintaan PT BP Company PLC agar pegawainya mendapatkan pelatihan khusus, terutama di bidang resque penanganan satwa liar di hutan,” ungkap Head of Medical Animal Taman Safari Indonesia (TSI), drh. Bongot Huaso Mulia MSc., di sela pelatihan dan kursus resque pegawai BP Company PLC, Senin (8/5/2023).
Bongot menjelaskan, beberapa pelatihan yang diberikan diantaranya resque saat menghadapi satwa-satwa buas seperti buaya, harimau hingga serigala dan anjing hutan.
“Sebagai informasi tambahan untuk masyarakat, Taman Safari Bogor selain menjadi kawasan konservasi satwa juga membuka kursus dan pelatihan resque. Tidak hanya pemadam kebakaran, kursus penanganan satwa liar juga kamu sediakan,” ungkap Bongot.
Kursus ini digelar selama dua hari di Taman Safari Bogor. Pegawai BP tidak hanya diberikan materi kelas saja, namun juga diberikan kelas praktik dengan mengunjungi rumah sakit khusus satwa.
“Kami juga mengenalkan satwa-satwa kategori buas. Sehingga pegawai BP ini memahami karakter satwa ini, bagaimana menghadapi mereka di alam liar tanpa menggunakan kekerasan. Pada dasarnya satwa seliar apa pun harus tetap dijaga kelestariannya,” tandas Bongot.
Terpisah, General Manager (GM) Taman Safari Bogor, Emeraldo Parengkuan menambahkan, pembukaan kelas atau kursus resque satwa buas ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat Indonesia agar lebih peduli kepada populasi satwa-satwa liar dan buas yang jumlahnya mulai punah.
“Harimau di alam bebas, khususnya di hutan juga perlu dijaga populasinya. Misal masyarakat yang awam ketika bertemu dengan mereka pasti memiliki naluri untuk membunuh atau menembak. Nah dengan pelatihan resque ini, treatment menghadapi mereka agar tidak panik kita berikan. Termasuk ketika menghadapi satwa endemik rawa seperti buaya dan reptil lainnya,” tandasnya. (Humas TSI Bogor/*)
Top