International Monkey Day 2022: Mari Selamatkan Populasi Primata!
By Editor Bogor II
bogorpromo |
Wed - December 14, 2022
9:00 am
|
Article Hits:13127
| A+ |
a-
Primata jenis Bekantan di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor. (*)
BOGOR- Hai Sahabat Satwa. Tahukah kamu, setiap tanggal 14 Desember diperingati sebagai International Monkey Day (Hari Monyet Sedunia). Ini memang bukan peringatan resmi yang dirayakan di banyak negara di Dunia. Namun, sebagai negara tropis yang menjadi hunian satwa jenis primata ini, Indonesia wajib memberi refleksi dan catatan khusus.
Sejarah Hari Monyet Sedunia bermula dari senda gurau Casey Sorrow. Ia merupakan mahasiswa seni di Michigan State University.
Waktu itu, Casey menandai tanggal 14 Desember di kalender temannya sebagai Hari Monyet. Lalu bersama teman-teman kampusnya, ia liburan dalam rangka Hari Monyet.
Casey dan Eric Millikin memasukkan Monkey Day dalam karya seni dan komik online mereka. Itu membuat Hari Monyet kian populer.
Promosi secara global bersama artis membuat Hari Monyet mendunia. Bahkan menjadi hari libur di sejumlah negara seperti di AS, Inggris, Kanada, Thailand, Jerman, Turki, Skotlandia, Pakistan, India, Estonia dan Kolombia.
Hari Monyet Sedunia dirayakan dengan misi melestarikan spesies monyet dan segala satwa yang berkaitan. Termasuk berbagai primata seperti kera, tarsius dan lemur.
Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebutkan, ada 3 satwa endemik yang terancam punah. Tiga satwa itu yakni Macaca tonkeana, bekantan dan lutung mentawai.
1. Macaca Tonkeana
Monyet hitam tonkean merupakan satwa endemik dari Sulawesi Tengah dan Kepulauan Togian. Primata yang masuk keluarga Cercopithecidae ini terancam punah.
Sebab, sering terjebak hingga diracuni petani. Tak hanya itu, monyet tonkean juga kerap dijadikan koleksi sebagai hewan peliharaan dan konversi habitat.
2. Bekantan
Proboscis monkey merupakan spesies endemik yang mendiami hutan bakau di Pulau Kalimantan. Ancaman utama dari bekantan adalah kelestariannya, karena kerusakan habitat dan perburuan ilegal.
Oleh sebab itu, bekantan termasuk primata yang terdaftar di Appendix I dari CITES (The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), yang berarti tidak boleh diperdagangkan.
3. Lutung Mentawai
Primata endemik di Kepulauan Mentawai ini memiliki istilah lain yakni mentawai leaf monkey, golden-bellied mentawai island langur, atau long-tailed langur.
Menurut IUCN Redlist 2016, lutung mentawai berstatus endangered. Sebab, populasinya terus menurun. Bahkan diperkirakan mencapai 50 persen penurunan selama 40 tahun terakhir.
Yang melatarbelakangi penurunan populasi yakni kerusakan habitat dan juga kegiatan perburuan. Maka dari itu, berdasarkan CITES, hewan ini termasuk kategori Appendix I.
TSI Bogor Sebagai Habitat dan Zona Konservasi Primata
Eksistensi Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor dalam merawat, menjaga dan melestarikan satwa-satwa langka di Dunia memang bukan berita baru. Sejak berdiri pada 1986, TSI Bogor dipercaya menjadi zona konservasi bagi satwa-satwa yang kini terancam punah.
“Kami mengucapkan selamat Hari Monyet Sedunia. Tentunya dengan adanya peringatan ini, kita sebagai manusia yang memiliki hubungan dekat dengan satwa-satwa harus turut serta menjaga dan melindungi populasi mereka,” ungkap General Manager (GM) TSI Bogor, Emeraldo Parengkuan.
Emeraldo mengakui jika saat ini populasi satwa jenis primata memang masuk dalam status waspada punah karena perburuan liar.
“Ini tugas bersama. TSI Bogor sangat welcome menjadi zona pelepasliaran. Di sini kami tidak hanya berfokus pada wahana hiburan, tapi yang paling utama dari keberadaan TSI adalah menjadi mitra bagi pemerintah dalam konservasi satwa,” tandasnya.
Bagi Sahabat Satwa yang penasaran ingin melihat apa saja primata di TSI Bogor, buruan pesan tiket masuknya DI SINI. (*)
(Humas TSI Bogor/*)
#TamanSafariIndonesia #TSIBogor
#DestinasiBogor #InternationalMonkeyDay
#HariMonyetseDunia #HariMonyetDunia
#SahabatSatwa #TiketMasukTSI
Top