IND|
Sat - January 12, 2019
7:27 am
|
Article Hits:39367
|A+ | a-
Elang Jawa
Fakta Unik Elang Jawa
Nama: Elang Jawa, Javan Hawk-eagle. Nama ilmiah: Nisaetus bartelsi. Jenis elang berukuran sedang, dengan panjang tubuh sekitar 60 cm. Endemik atau hanya ditemukan di pulau Jawa. Status IUCN*: Genting (endangered). Memiliki “jambul” khas di atas kepala. Identik dengan Lambang Negara Indonesia “Burung Garuda”. Maskot satwa langka Indonesia
Sebaran, Jumlah dan Habitat Elang Jawa
Sebaran mulai dari, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, di sebelah barat Pulau Jawa hingga TN Alas Purwo di ujung timur Pulau Jawa. Perkiraan jumlah populasi di alam hanya sebanyak 600-900 individu dan terus berkurang. Habitat utama elang jawa adalah hutan hujan tropis dataran rendah ataupun pada tempat-tempat yang lebih tinggi hingga ketinggian 2.200 m bahkan
3.000 meter di atas permukaan laut
Makanan Elang Jawa
Mamalia berukuran kecil, burung, ular dan kadal.
Peran Elang Jawa terhadap ekosistem hutan hujan dan masyarakat
Elang Jawa sangat tergantung pada habitat alaminya untuk berkembang biak dan sangat sensitif terhadap berbagai gangguan dari aktivitas manusia. Karenanya, keberadaan Elang Jawa menjadi indikator sangat penting dari kualitas ekosistem hutan hujan tropis.
Elang Jawa adalah predator puncak pada rantai makanan, maka Elang Jawa berfungsi sebagai kontrol populasi dari spesies yang lebih rendah (seperti tikus). Jika populasi Elang Jawa semakin berkurang, bahkan punah, maka populasi hama seperti tikus dan ular akan meningkat, sehingga kehidupan masyarakat sekitar hutan akan terganggu.
Reproduksi
1. Biasanya 1 telur setahun dalam periode bulan Januari - Juni
2. Lama inkubasi (mengeram) 47 hari
3. Sarang terbuat dari ranting pohon
4. Disusun di atas 30-40 meter
5. Lebih menyukai area kanopi hutan untuk bersarang
Ancaman bagi Elang Jawa
1. Kerusakan hutan atau deforestasi
2. Perburuan
3. Perdagangan ilegal
Konservasi Elang Jawa di Taman Safari Indonesia
- 2000: mulai memelihara 2 pasang
- 2010: melakukan program perkembangbiakan
- 2015: bertelur tapi gagal
- 2016: bertelur, menetas, anak tidak dapat mempertahankan diri
- 2017: bertelur, menetas, anak besar sampai sekarang
- 2018: bertelur, sedang menunggu menetas!
- Jumlah saat ini 5 ekor di Taman Safari Indonesia
Kerja Sama Taman Safari Indonesia dengan PT Smelting
- Pembuatan kandang kandang perkembangbiakan untuk penangkaran
- Pembuatan kandang pelepasliaran
- Kajian habitat alami untuk pelepasliaran
- Pelepasliaran di habitat yang dipilih
- Pemantauan/monitoring secara berkala
Karena sangat pentingnya Elang Jawa bagi ekosistem hutan hujan tropis dan masyarakat, maka kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan.
Marilah kita mulai atau meneruskan kegiatan-kegiatan konservasi di sekitar kita!
Jangan biarkan Sang “Burung Garuda” punah!
Cintai Elang Jawa, cintai satwa unik Indonesia!