Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat banyak. Ratusan atau bahkan ribuan spesies flora dan fauna ada di Indonesia. Salah satunya adalah satwa langka yang tersohor di dunia, yakni kadal purba raksasa atau yang biasa dikenal dengan Komodo.
Komodo diyakini oleh berbagai kalangan adalah satwa peninggalan jaman purba yang masih tersisa hingga saat ini. Kadal raksasa ini menempati kawasan kecil di kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Komodo termasuk satwa sangat unik. Ia mempersenjatai dirinya dengan air liur atau ludah yang banyak mengandung bakteri. Kurangnya persaingan predator di habitatnya, membuat komodo tumbuh meraksasa. Masyarakat di Pulau Komodo meyakini bahwa mereka masih satu keturunan dengan satwa tersebut, sehingga mereka bisa hidup berdampingan dengan damai bersama komodo.
Keunikan komodo menjadi inspirasi tersendiri bagi Taman Safari Bogor, dalam membangun exhibit Komodo yang kental dengan sisi budaya masyarakat NTT serta edukasi bagi para pengunjung. Sehingga di exhibit Komodo ini, tak hanya menampilkan satwa Komodo saja, tapi juga berbagai ornamen dan unsur budaya masyarakat NTT.
Exhibit seluas kurang lebih 200 meter persegi ini tentunya tak hanya menjadi kebanggaan Taman Safari Bogor, melainkan masyarakat Indonesia pada umumnya. Sebab, dengan kemegahan bangunan khas NTT tersebut mengingatkan kita tentang kekayaan Indonesia yang sangat beragam.
“Kami berusaha mengedukasi pengunjung melalui exhibit Komodo ini. Kami membuat lorong tambang, rumah adat dan tentu saja kehadiran satwa komodo. Kami ingin memberikan pesan kepada pengunjung bahwa rusaknya ekosistem akibat kegiatan pertambangan. Kami mengajak pengunjung untuk ikut melindungi satwa endemik Indonesia, termasuk salah satunya adalah Komodo,” ujar Jansen Manansang, Direktur Taman Safari Indonesia Group.
Dari sisi desain, exhibit Komodo bisa dikatakan sebagai yang terbaik di dunia. Bagaimana tidak? Exhibit ini dirancang secara modern dan mengusung konsep go green, yang mampu menyerap energi panas matahari.
Selain itu, exhibit Komodo tersebut juga dilengkapi dengan pemanas ruangan, agar suhu ruangan sesuai dengan habitat asli Komodo di NTT. Ada pula pasir khusus yang sengaja ditempatkan sebagai sarang telur Komodo. Dengan begitu, satwa Komodo bisa merasa betah seperti berada di habitat aslinya.
“Exhibit Komodo dirancang dan dikerjakan sendiri oleh tim internal Taman Safari Bogor. Rancangan tersebut tentunya telah disesuaikan dengan aturan kesejahteraan satwa. Sebab, Taman Safari Bogor selalu menjadikan kesejahteraan satwa sebagai prioritas utama, mulai dari pakan, perawatan, termasuk exhibit tempat tinggal satwa. Inilah yang lantas menjadikan exhibit Komodo berkelas dunia,” kata Emeraldo Parengkuan, General Manager Taman Safari Bogor.
Dalam melestarikan satwa, tentunya Taman Safari Bogor tak bisa bergerak sendiri tanpa bantuan dari segala lapisan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diajak untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan #kitacintasatwa yang digalakkan Taman Safari Indonesia Group sejak awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
“#kitacintasatwa merupakan kesempatan bagi masyarakat yang ingin berkontribusi menyayangi satwa-satwa di TSI melalui berbagai cara, seperti donasi berupa uang, pakan, atau apapun bentuknya demi kesejahteraan satwa. Pada intinya, kami sangat terbuka dengan dukungan dari masyarakat yang peduli terhadap keberlangsungan satwa-satwa yang terancam punah,” tutur Daniel Thian, Head of Digital Marketing Taman Safari Indonesia Group.