Sambut World Elephant Day, Bayi Gajah Sumatera Lahir di Taman Safari Prigen
By editor
IND  |  Wed - August 12, 2020 9:27 am  |  Article Hits:9127  |  A+ | a-
Di tengah masa pandemik Covid-19 ini, Taman Safari Prigen tetap membuktikan keberhasilan pengembangbiakan (breeding) satwa. Kali ini adalah lahirnya satwa endemik Indonesia, Gajah Sumatera yang sekaligus menjadi kabar gembira pada perayaan Hari Gajah Sedunia (World Elephant Day).

General Manager Taman Safari Prigen, Diaz Yonadie, mengatakan kelahiran Gajah Sumatera ini merupakan kado istimewa menyambut World Elephant Day yang diperingati setiap 12 Agustus. Gajah berjenis kelamin betina tersebut lahir pada 14 Juli 2020.

“Lahir dari indukan betina bernama Sisca dan induk jantan bernama Wahid. Bayi gajah ini masih belum diberi nama seperti satwa-satwa lainnya, sehingga apabila ada yang memberikan usulan nama, kami persilakan,” kata Diaz Yonadie, General Manager Taman Safari Prigen.

Sementara itu, Dokter Hewan Taman Safari Prigen, drh Nanang Tedjo Laksono mengatakan proses kelahirannya ditangani secara langsung oleh tim medis maupun keeper (perawat satwa). “Berat lahir anak gajah 80 kilogram dengan tinggi 85 cm. Dari pemantauan sejak lahir, kondisi bayi dalam keadaan sehat dan dalam pengasuhan induknya. Pemberian vitamin kami berikan melalui induknya,” ujar drh Nanang Tedjo Laksono, Dokter Hewan Taman Safari Prigen.

Saat ini, bayi Gajah Sumatera tersebut masih dalam perawatan induknya yaitu Sisca. Tentu dengan dibantu oleh keeper, tim medis dan dokter hewan. Setiap hari, bayi Gajah menyusu langsung ke induknya hingga nanti berusia empat tahun. Sejak lahir hingga usia 8 bulan, si bayi gajah sedang dalam proses belajar untuk makan.

“Masa kebuntingan Gajah Sumatera antara 18 bulan sampai 24 bulan. Gajah betina bisa dikatakan dewasa saat berusia 10 tahun sampai 12 tahun, sedangkan gajah jantan berusia 17 tahun. Jumlah keseluruhan gajah di Taman Safari Prigen saat ini menjadi 20 ekor,” kata drh Nanang Tedjo Laksono.

Menurut data, International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah menaikkan ‘kelas’ gajah Sumatera sebagai spesies yang kritis atau critically endangered, setelah sebelumnya spesies ini masuk ke dalam kelas endangered atau terancam.
“Total keseluruhan gajah Sumatera di bawah naungan Lembaga Konservasi ada 480 ekor. Sedangkan populasi Gajah Sumatera liar sekitar kurang lebih ada 2.000 ekor,” kata drh Nanang Tedjo Laksono yang juga pemegang studbook keeper (pencatatan satwa) Gajah Sumatera di Indonesia.

Meski kondisi saat ini tengah sulit akibat pandemik Covid-19, Taman Safari Prigen tetap memegang komitmennya untuk merawat satwa mulai dari pemberian pakan, hingga pengobatan terutama untuk satwa-satwa yang sedang mengandung dan melahirkan. Sebaga lembaga yang fokus pada konservasi satwa, kelahiran merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam menyelamatkan dan mencegah satwa-satwa yang terancam punah.

Dalam peringatan World Elephant Day ini pula, Taman Safari Prigen hendak mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta mendukung pelestarian Gajah Sumatera di Indonesia, melalui kampanye #timetosafari. Ini merupakan ajakan kepada masyarakat untuk mengunjungi Taman Safari Prigen dan mendukung program konservasi satwa. Sebab, dengan berkunjung, maka secara tidak langsung masyarakat telah ikut berkontribusi dalam pelestarian Gajah Sumatera dan satwa-satwa lainnya yang terancam punah. Jadi, tetap dukung terus konservasi satwa dengan #timetosafari!
COMMENTS (0)
CAPTCHA Image
Play CAPTCHA Audio
Refresh Image
Please, type the capital of United Kingdom below to prove you are not a spambot?
*
* - Required fields
Top