Inilah Kasih Sayang Sesungguhnya!
By editor
IND  |  Wed - February 13, 2019 4:24 am  |  Article Hits:13348  |  A+ | a-
Kasih sayang Pak Tarmono kepada lumba-lumba.
Kasih sayang Pak Tarmono kepada lumba-lumba.
Tiap 14 Februari, orang-orang di berbagai belahan dunia berlomba-lomba untuk menunjukkan rasa kasih sayangnya. Yup, hari Valentine merupakan hari yang spesial bagi sebagian orang.

Sekotak cokelat dan setangkai mawar merah jadi ungkapan rasa sayang antara sepasang kekasih, suami-istri, adik-kakak, ataupun anak-orang tua. Rasa kasih sayang di Taman Safari Indonesia (TSI) bukan hanya terjalin antar karyawan saja. Tapi juga antara karyawan dan satwanya, lho. Lihat saja bagaimana Tarmono memelihara dan merawat Carlos, Zola, dan Oscar, tiga ekor dolphins atau lumba-lumba yang dirawatnya di Batang Dolphins Center (BDC).

Jarum jam menunjukkan pukul 7 kurang 18 menit di pagi hari. Mentari pun baru sekejap menampakkan sinarnya. Namun, Tarmono sudah tiba di sebuah kolam besar. Jejak kakinya menjadi setitik kebahagiaan bagi 3 ekor lumba-lumba yang menjadi penghuni kolam.

Ketiga ekor lumba-lumba itu seolah-olah menari di dalam air. Geraknya makin lincah setelah Tarmono mendekat ke tepi kolam. Tak perlu diperintah, mereka bahkan loncat dari dalam air dan menepi di tepi kolam sambil memperlihatkan sebagian kepalanya. Carlos, Zola, dan Oscar nampak bahagia dengan kedatangan sang trainer, Tarmono.   

Butuh Keuletan dan Kesabaran
Menjadi trainer satwa tak semudah yang dibayangkan. Mungkin kita melihat trainer sebagai pekerjaan yang mudah sekaligus menyenangkan untuk dilakukan. Padahal, butuh keuletan dan kesabaran ekstra dalam merawat serta melatih lumba-lumba. Mulai dari memberi makan, merawat jika sakit, hingga melatihnya agar terbiasa dengan kehadiran manusia.

Begitu setidaknya yang diceritakan Tarmono, pria berusia 36 tahun yang kini mengabdikan sebagian besar waktunya untuk menjadi trainer lumba-lumba. Awalnya, Mono, panggilan akrab ayah satu anak ini, mempelajari cara dan trik melatih lumba-lumba secara otodidak. Tak ada pendidikan resmi yang mengajarkan cara kepelatihan satwa khususnya lumba-lumba.

Keahlian dan keterampilan Mono didapat dengan belajar dari senior atau atasannya langsung. Kemampuannya tersebut lantas makin terasah seiring makin banyaknya berinteraksi dengan mamalia yang dikenal cerdas ini. Mono sendiri bergabung dengan BDC sejak 2006. Kala itu, sebenarnya BDC belum berdiri secara resmi. Kendati begitu, Mono sudah ikut membantu penangkaran lumba-lumba di Batang, Jawa Tengah.
 
“Waktu itu, kami membantu menampung lumba-lumba yang tak sengaja tertangkap oleh para nelayan,” kenang Mono. Atas rekomendasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat, akhirnya sebagian dolphin tersebut ditampung dan dirawat.

Mono telah menjalani pekerjaan sebagai trainer lumba-lumba sejak tahun 2000. Saking lamanya, ia menggambarkan hubungannya dengan dolphin yang dirawatnya, bagaikan ayah dan anak. “Apalagi kalau lumba-lumbanya sedang sakit, saya pasti kepikiran sampai rumah,” ujar Mono.   

Lebih Banyak Waktu Bersama Dolphin
Malahan, kalau bisa dibandingkan dengan waktu bersama anak kandungnya di rumah, Mono mengaku lebih banyak waktu diluangkan bagi lumba-lumba. “Sekarang bayangkan saja, saya di sini (penangkaran lumba-lumba) minimal 8 jam dari pagi sampai sore bahkan malam. Sampai rumah sudah malam, anak sudah tidur. Jadi lebih banyak waktu bersama lumba-lumba daripada anak sendiri,” tutur Mono sambil tersenyum.

Atas dasar kasih sayang terhadap satwalah yang membuat Mono mencintai pekerjaannya. Jadi, wajar jika ia merasakan sedih luar biasa bila salah satu lumba-lumba kesayangannya sakit dan tak mau makan. Cara melatihnya pun jauh dari tindakan kekerasan. Sebaliknya, Mono melatih dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, layaknya orang tua terhadap anak kandungnya sendiri.  

Saat ditanya mau sampai kapan menjadi trainer lumba-lumba, Mono menjawabnya dengan simpel. “Selama lumba-lumba ini masih membutuhkan saya,” jawabnya sambil membelai kepala Carlos, salah satu lumba-lumba yang sedang dirawat dan dilatihnya. Apa yang dilakukan Mono adalah kasih sayang yang sesungguhnya di hari Valentine ini. (fjr)  
Top