Susi, Sosok Kartini Tangguh di Taman Safari Prigen
By editor
IND  |  Fri - April 17, 2020 7:06 am  |  Article Hits:12424  |  A+ | a-
Tanggal 21 April menjadi hari yang sangat bersejarah bagi masyarakat Indonesia terutama kaum perempuan. Hari itu dikenang sebagai hari lahirnya seorang perempuan yang menjadi pelopor emansipasi di Tanah Air, yaitu Raden Ajeng Kartini. Hingga saat ini pun, semangat Kartini tak lekang oleh waktu.

Semangat emansipasi Kartini di Taman Safari Prigen nampak pada salah satu keeper (perawat satwa) perempuan yang cukup berpengalaman dalam merawat dan memelihara satwa. Apa lagi satwa yang dirawatnya berukuran besar dan kuat. Perempuan tangguh berusia 31 tahun ini bernama Susi Handayani. Ia telah menjadi keeper gajah di Taman Safari Prigen sejak tahun 2007.

Susi sangat lihai dalam merawat dan melatih gajah. Saat memulai karir sebagai keeper gajah, Susi mengalami lika-liku kehidupan yang turut menjadikannya sebagai pribadi perempuan yang kuat dan Tangguh. Ada 3 ekor gajah yang dirawat Susi, yakni Tia, Novi, dan Lena.  

Perempuan yang lahir pada tanggal 25 April 1989 ini merawat dan menyayangi gajah layaknya putri sendiri. Melalui sentuhan khas perempuan pula, ia memperlakukan gajah dengan telaten dan penuh kasih sayang. Tak jarang, Susi mengalami kesulitan dalam membangun ikatan dengan gajah yang dirawatnya. Namun, ia tak pantang menyerah. Dengan sekuat tenaga dan pikiran, Susi akhirnya berhasil mendapatkan kepercayaan dari gajah dan bisa menjadi keeper gajah hingga sekarang.

Sehari-hari, Susi memberi makan dan melatih gajah. Tak lama setelah mentari menampakkan sinarnya, ia sudah beranjak ke area satwa di Taman Safari Prigen. Rutinitasnya selalu dimulai dengan memberi santapan pagi bagi si gajah serta membersihkan kotoran di area gajah. Tak lupa, ia selalu memeriksa kondisi si gajah. Jika, si gajah mengalami sakit, maka Susi-lah yang pertama kali tahu dan paham. Ia juga yang akan melapor ke dokter hewan, bila gajahnya tengah sakit.

Saat gajah sakit itulah yang lantas menyayat hati Susi. Ia mengaku merasa sedih tatkala gajah yang dirawatnya sakit. Bahkan, perasaan sedihnya itu sampai terbawa ke rumah setelah menuntaskan pekerjaannya sebagai keeper. Oleh karena itu, Susi selalu siaga dalam menjaga kondisi kesehatan si gajah. Jika ada pertanda tak biasa yang diperlihatkan si gajah, maka Susi dengan gesit akan berkonsultasi ke dokter hewan di Taman Safari Prigen.

“Tetap perlu ada kehati-hatian dan kewaspadaan dalam pekerjaan ini. Meskipun gajah terlihat manja tetapi dia tetap mempunyai insting satwa liar,” ujar Susi saat ditanya mengenai cara merawat gajah. Diakui Susi, memang tidaklah mudah menjadi keeper satwa liar. Terlebih lagi untuk perempuan seperti Susi. Kendati begitu, Susi mampu berusaha lebih keras untuk bisa menjadi keeper satwa.

Saat Taman Safari Prigen tutup sementara untuk mencegah penyebaran COVID-19, Susi tetap menjalankan perannya sebagai keeper gajah, yang selalu merawat dan memberi makan gajah. Peran Susi inilah yang seiring dengan tujuan Taman Safari Prigen dan unit-unit lain di Taman Safari Indonesia (TSI) Group lainnya sebagai Lembaga konservasi. Susi sendiri mampu membuktikan bahwa perempuan juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap konservasi satwa-satwa liar yang terancam keberadaannya. Sama seperti kaum perempuan lainnya di bidang yang berbeda. Selamat Hari Kartini! (dwi/tsi)
COMMENTS (0)
CAPTCHA Image
Play CAPTCHA Audio
Refresh Image
Please, type the capital of United Kingdom below to prove you are not a spambot?
*
* - Required fields
Top