KLHK Gandeng TSI, Sosialisasikan One Plan Approach Kepedulian Satwa Komodo ke Pelaku Konservasi di Indonesia!

BOGOR- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI melalui Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) menggandeng Taman Safari Bogor untuk mengampanyekan gerakan kepedulian satwa Komodo (Varanus komodoensis) ke sejumlah pegiat dan pelaku lembaga konservasi satwa di Indonesia.

“Workshop ini ditujukan kepada lembaga konservasi, dokter hewan dan kurator yang memiliki koleksi Komodo di Indonesia. Selain menjalin silaturahmi, kegiatan ini sangat penting untuk menambah pengalaman melalui sharing managemet, kesehatan dan pengelolaan satwa Komodo di LK yang ada di Indonesia,” ungkap VP Life and Sains Taman Safari Indonesia, dr. Bongot Huaso Mulia, MSc., Kamis (16/11/2023).

Workshop digelar di Aula Utama Safari Resort Taman Safari Bogor dengan mengundang sejumlah narasumber dari KLHK, PT. Smelting dan beberapa pakar di antaranya Gerardo Garcia PhD dari Chester Zoo - United Kingdom dan Vanessa Almagro Delgado DVM M.Sc dari Barcelona Zoo Spanyol.

Sejumlah Lembaga Konservasi (LK) yang hadir memenuhi undangan di antaranya Taman Margasatwa Ragunan, Jatim Park, Lembang Park and Zoo, Bali Zoo , Bali Reptile Park, Bali Bird Park, Kebun Binatang Surabaya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Taman Margasatwa Bukit Tinggi dan perwakilan sejumlah unit TSI Group (Solo Safari, TSI Prigen, TSI Bali, Taman Safari Bogor dan Batang Dolphin Center).

Mereka diberi pemaparan tentang keberadaan populasi Komodo di Dunia saat ini dan diharapkan mendapat masukan dari pemerintah Indonesia sebagai pemilik satwa. Peserta workshop juga saling bertukar pengalaman dan ilmu terkait satwa Komodo.

Selain itu, workshop ini juga meneguhkan komitmen terkait keterbukaan informasi, membangun riset bersama dan mengedepankan Indonesia sebagai penentu kebijakan dalam managemen populasi Komodo sehingga dapat membangun sebuah populasi Komodo yang sehat melalui mekanisme One Plan Approach. (Humas TSI Bogor/*)