Gandeng TSI Bogor, BKSDA Kalsel Lepasliarkan 8 Ekor Bekantan: Hasil Penyelamatan Satwa Konflik ke SM Pulau Kaget
By Editor Bogor II
bogorpromo  |  Fri - May 12, 2023 2:20 pm  |  Article Hits:3786  |  A+ | a-
Tim Taman Safari Bogor saat memeriksa kondisi medis bekantan sebelum dilepasliarkan.(*)
Tim Taman Safari Bogor saat memeriksa kondisi medis bekantan sebelum dilepasliarkan.(*)
BARITO- Sehubungan dengan road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2023, BKSDA Kalimantan Selatan melepasliarkan 8 (delapan) bekantan hasil penyelamatan satwa ke Suaka Margasatwa (SM) Pulau Kaget, sebagai salah satu Kawasan Konservasi yang merupakan habitat alami bekantan.
 
Kedelapan bekantan berasal dari kegiatan penyelamatan satwa konflik di Desa Mekarsari, Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Bekantan tersebut akan dilepasliarkan ke habitat alaminya yang berada di Suaka Margasatwa Pulau Kaget.
 
Penyelamatan satwa bekantan yang berada di luar Kawasan konservasi dan menimbulkan Konflik dengan manusia menjadi salah satu fokus yang BKSDA Kalsel lakukan, sebagai langkah untuk menyelamatkan satwa dari ancaman kepunahan. Berdasarkan data konflik manusia tahun 2022, telah ada 41 laporan konflik bekantan.

Penyebab banyaknya konflik bekantan ini karena adanya alih fungsi habitat bekantan menjadi peruntukan lain, sehingga ruang gerak bekantan bersinggungan dengan aktifitas manusia dan akhirnya menimbulkan konflik antara satwa tersebut dengan manusia. Semua laporan tersebut telah ditindaklanjuti dan satwa berhasil diselamatkan.


 
Suaka Margasatwa Pulau Kaget yang berada di Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala merupakan Kawasan konservasi yang menjadi salah satu habitat bekantan yang ada di Kalimantan Selatan. Wilayah ini memiliki ekositem mangrove, yang menyediakan pakan, dengan dominasi jenis Sonneratia caseolaris (rambai) sebagai pakan utamanya. Kawasan dengan luas 63,60  hektare ini, berdasarkan hasil pemantauan populasi tahun 2022 memiliki jumlah populasi 90 ekor, sehingga masih memunginkan dijadikan sebagai lokasi pelepasliaran.
 
Berdasarkan data base BKSDA Kalsel, populasi bekantan pada Tahun 2022 sebanyak 3.508 ekor. Hasil pantauan BKSDA Kalsel, sejak 5 tahun terakhir populasi bekantan mengalami peningkatan rata-rata pertahun sebanyak 7,78%.
 
Kepala BKSDA Kalimantan Selatan, Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc., menjelaskan bahwa bekantan merupakan maskot Provinsi Kalimantan Selatan dan merupakan satwa endemik  Borneo yang dilindungi Undang-Undang. Keberadaan bekantan di Kalimantan Selatan, 60-70 persen berada di luar Kawasan konservasi, sehingga habitatnya rentan untuk berubah fungsi menjadi peruntukan lain.
 
“Untuk itu diperlukan keterlibatan multi pihak guna mendukung program konservasi satwa dilindungi ini. Lebih jauh dijelaskan bahwa, bekantan menjadi salah satu dari 25 satwa prioritas nasional yang rutin dipantau dan ditargetkan meningkat populasinya sebesar 2%. Dengan dikembalikannya kedelapan satwa ini ke habitatnya, harapannya satwa dapat beradaptasi dan berkembangbiak sehingga kelestarian populasinya dapat dijaga,” jelasnya di sela pelepasliaran bekantan, Rabu (10/5/2023).
 
Pelepasliaran ini melibatkan Taman Safari Indonesia (TSI) yang turut membantu mulai dari kegiatan penyelamatan di lapangan, pemeriksaan kesehatan hingga pelepasliaran satwa.
 
Head of Medical Animal Taman Safari Indonesia (TSI), drh. Bongot Huaso Mulia mengatakan, kedelapan bekantan tersebut sebelum dilepasliarkan telah menjalani pemeriksaan Kesehatan untuk memastikan kondisinya.
 
“Dari hasil pemeriksaan dan pemantauan  yang dilakukan, kedelapan bekantan dinyatakan sehat dan siap untuk dikembalikan ke habitatnya,” tandasnya. (Humas TSI Bogor/*)
COMMENTS (0)
CAPTCHA Image
Play CAPTCHA Audio
Refresh Image
Please, type the capital of United Kingdom below to prove you are not a spambot?
*
* - Required fields
Top