Telah Lahir Baby Bison di Taman Safari Prigen
By editor
IND  |  Thu - June 27, 2019 6:49 am  |  Article Hits:14313  |  A+ | a-
Taman Safari Prigen kembali mampu membuktikan keberhasilan program breeding dengan hadirnya 3 bayi bison yang lucu dan sehat. Ketiga bayi ini pun resmi menjadi anggota keluarga baru di Taman Safari Prigen.

Tiras dan Thomas, adalah dua bayi Bison Eropa (bison bonasus) yang berasal indukan jantan yang sama, Titus, tapi dengan indukan betina yang berbeda. Tiras dari indukan betina bernama Rasya. Sedangkan, Thomas lahir dari indukan betina, Sandra. “Tiras berjenis kelamin betina berusia lima bulan yang lahir pada 11 Januari 2019. Sedangkan Thomas masih berusia dua bulan yang lahir pada 11 April 2019,” kata drh Nanang Tedjo Laksono, dokter hewan Taman Safari Prigen.

Selain 2 bayi Bison Eropa, telah lahir pula 1 bayi Bison Amerika (bison bison) yang diberi nama Cleo. Ia lahir dari indukan jantan bernama Nanduira, dan betina bernama Keysa pada 29 Maret 2019 lalu.

Sekilas, kedua spesies bison ini nampak sama. Namun, ada perbedaan mencolok di antara keduanya. “Perbedaan mendasar dari Bison Amerika dan Bison Eropa jika dilihat dari fisik di antaranya postur tubuhnya. Bison Amerika memiliki perawakan yang lebih besar jika dibandingkan den
gan Bison Eropa,” papar Nanang.

Selain itu, Nanang menambahkan Bison Amerika memiliki bentuk tubuh bagian depan lebih tinggi daripada bagian belakang. Sementara untuk Bison E
ropa tinggi dari tubuh depan ke belakang cenderung sama rata.

Kini, kesehatan Tiras, Thomas dan Cleo diawasi ketat oleh tim dokter hewan serta keeper (perawat). Induknya pun nampak selalu melindungi bayinya. Kehadiran ketiga bayi bison ini menjadi suatu kebanggaan bagi Taman Safari Prigen dan Taman Safari Indonesia (TSI) Group. Sebab, keberhasilan breeding tersebut merupakan salah satu indikator kesuksesan program konservasi yang dijalankan seluruh unit TSI Group, tak hanya Taman Safari Prigen.

Kendati begitu, TSI Group sendiri tak akan berpuas diri. Ke depannya tentu TSI Group akan terus berusaha mengupayakan breeding terhadap seluruh satwa yang ditampung. Perlu diketahui, breeding ini tak akan berhasil jika si satwa merasa tidak betah berada di tempat tinggalnya. Jika mereka berhasil di-breeding, maka sudah dipastikan satwa-satwa ini merasa betah tinggal di exhibit buatan TSI Group layaknya habitat asli. (fjr)
 
Top