Peran Taman Safari Indonesia dalam Pemulangan Puluhan Orangutan
By editor
IND  |  Fri - March 15, 2019 7:57 am  |  Article Hits:15654  |  A+ | a-
Siapa yang tak tahu dengan orangutan? Yup, satwa yang memiliki kemiripan 97% DNA dengan manusia ini adalah satwa asli Indonesia. Orangutan juga merupakan satu-satunya kera besar yang bukan berasal dari Afrika. Tapi, berasal dari Asia Tenggara, terutama di pulau Kalimantan dan Sumatera.

Perlu diketahui, ada dua spesies orangutan di Indonesia, yakni Orangutan Kalimantan (pongo pygmaeus) dan Orangutan Sumatera (pongo abelii). Namun sayangnya, populasi kedua spesies orangutan tersebut dari hari ke hari makin menurun. Bahkan, dilansir dari Greenpeace, populasi orangutan berkurang 25 ekor setiap hari. Saat ini, diperkirakan jumlah orangutan di Sumatera dan Kalimantan tak lebih dari 71 ribu ekor. Jumlah ini jelas jauh berkurang bila dibandingkan satu decade sebelumnya yang masih mencapai ratusan ribu ekor.  

Sebagai lembaga konservasi pertama dan terbesar, Taman Safari Indonesia (TSI) mengambil peran dalam penyelamatan satwa endemik Indonesia ini. Salah satunya adalah proses pemulangan orangutan yang berada di luar Indonesia.

Tercatat pada periode tahun 2006-2007, sebanyak 48 ekor orangutan dipulangkan dari Thailand. Pada 2007, 4 ekor orangutan juga dipulangkan dari Malaysia. Tahun 2015, TSI juga berperan memulangkan 14 ekor orangutan dari Thailand dan 3 ekor orangutan dari Kuwait.

Peran serta TSI pada proses pemulangan tersebut di antaranya adalah, memberi dukungan obat-obatan, transportasi logistik, dan fasilitas karantina (termasuk keeper dan dokter hewan/ahli satwa).

Pada November 2015, proses pemulangan orangutan cukuplah panjang. Setelah perjalanan jauh dari Kuwait dan Thailand, 17 ekor orangutan langsung dibawa ke TSI Bogor untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Mereka diperiksa dari sisi medis, DNA, dan perilakunya. Dari hasil itulah, sebagian orangutan dikirim ke Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara untuk rehabilitasi sekaligus dilepasliarkan di habitatnya.

TSI sendiri konsisten untuk terus melakukan konservasi orangutan pada masa mendatang. Tak hanya orangutan, tapi juga satwa-satwa asli Indonesia lainnya yang membutuhkan perlindungan. Karena dengan begitulah, keanekaragaman hayati di Indonesia akan tetap terjaga hingga bertahun-tahun mendatang, agar anak cucu kita masih bisa menyaksikannya secara langsung. (fjr)           
Top