Di Tengah Pandemi, Bali Safari Gelar Tumpek Kandang Secara Sederhana
By editor
IND  |  Fri - May 15, 2020 7:49 am  |  Article Hits:7899  |  A+ | a-
Hari Sabtu (9/5) lalu adalah hari yang cukup istimewa bagi warga Hindu Bali, tak terkecuali bagi anggota keluarga Bali Safari & Marine Park. Sebab, ada perayaan Tumpek Kandang, sebuah tradisi selamatan untuk satwa-satwa. 

Tumpek Kandang diperingati setiap 6 bulan atau 210 hari sekali, pada hari Sabtu Kliwon Wuku Uye. Tradisi ini digelar sebagai wujud rasa terima kasih kepada Sang Hyang Rare-Angon, Dewa Satwa. Tumpek Kandang berasal dari dua kata, yakni “Tumpek” yang artinya adalah Sabtu. Sedangan “Kandang” berarti satwa peliharaan, seperti sapi, babi. ayam, dan lain-lain.

Warga asli Bali sendiri menganggap satwa sebagai teman seumur hidup yang diciptakan Tuhan. Mereka merasa banyak dibantu oleh satwa, terutama dalam memenuhi kebutuhan makanan, pekerjaan, upacara kegamaan, dan perekonomian. Oleh karena itu, Tumpek Kandang menjadi momen yang digunakan sebagai sarana dan bentuk ungkapan terima kasih kepada Tuhan yang telah melimpahkan kemakmuran melalui kehadiran satwa.    

Begitu pula dengan Bali Safari yang sangat mengistimewakan satwa. Sebagai Lembaga Konservasi, tentunya sudah menjadi kewajiban Bali Safari dalam menyelamatkan dan merawat satwa-satwa langka yang terancam keberadaannya. Oleh karena itu, Bali Safari menggelar Tumpek Kandang secara sederhana tanpa adanya pengunjung akibat penutupan sementara.

“Tumpek Kandang kali ini memang cukup istimewa, karena diadakan di tengah pandemi Corona dan tanpa kehadiran pengunjung. Melalui Tumpek Kandang ini pula, kami juga menitipkan doa agar wabah COVID-19 dapat segera usai dan situasi Kembali normal. Sehingga Bali Safari bisa dibuka kembali melayani pengunjung,” ujar Thomas Colbert, General Manager Bali Safari Park.

Hadir beberapa spesies satwa, seperti orang utan, ular, iguana, dan aneka jenis burung di dalam prosesi upacara. Satwa-satwa ini didoakan melalui percikan air suci agar tetap lestari hingga nanti ke depannya. Segala tahapan prosesi tersebut tetap menerapkan prosedur tanggap COVID-19, seperti Social Distancing dan pemakaian masker bagi para keeper (perawat satwa). Tak lebih dari 5 orang keeper yang mendampingi para satwa tersebut.  

Tumpek Kandang menjadi bukti bahwa Bali Safari beserta masyarakat Bali pada umumnya, sadar akan kesejahteraan satwa. Tak hanya dikhususkan untuk hewan ternak saja, satwa liar juga dianggap penting bagi manusia. Tanpa keberadaan mereka, siklus hidup tak akan berjalan sempurna bahkan terganggu. Melalui perayaan ini pula, kita sebagai manusia kembali diingatkan untuk terus menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan alam. (fjr/tsi)
COMMENTS (0)
CAPTCHA Image
Play CAPTCHA Audio
Refresh Image
Please, type the capital of United Kingdom below to prove you are not a spambot?
*
* - Required fields
Top